Pengertian Estetika dan
Filsafat Seni
Estetika
biasanya diartikan sebagai kajian tentang keindahan istilah estetika sendiri
sebetulnya punya begitu banyak arti sebagian mengartikannya sebagai kajian
tentang keindahan sebagian lain mengartikannya bahkan sebagai usaha untuk
mempercantik diri.
Sejak masa Plato sampai dengan Immanuel kant di abad ke-18
mengartikan estetika rata-rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi
itu karena itu estetika semula merupakan bagian dari kajian epistemologi kajian
tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia peralihan
pengertian estetika baru terjadi di sekitar abad 18.
frase Jones Aqua yang artinya adalah Aku tidak tahu
apa keindahan adalah sesuatu yang tentangnya Aku tidak tahu apa jenis ekwah
Itulah salah satu kekhasan dari wacana estetika yang membedakannya dari wacana
cabang filsafat lain yang biasanya dirumuskan dalam medium yang sebelumnya
rasional usaha untuk menggambarkan kekhasan dari keindahan sesuatu yang menjadi
inti definisional dari keindahan telah menggiring para pemikir estetika untuk
Sampai pada suatu kesimpulan.
Kajian tentang
estetika juga biasanya bukan cuma sepenuhnya yang dirumuskan dalam bentuk
wacana rasional karena persoalan keindahan atau kesenian itu lazimnya memang
tidak bisa diungkapkan secara verbal. Seperti sebuah pengertian bahwa
“keindahan itu tidak mungkin dibahasakan”. Salah seorang pemikir di abad ke-17
menyebutnya dengan soal Sebuah frase Jones Aqua yang artinya adalah “Aku tidak tahu
apa?”. Keindahan adalah sesuatu yang tentangnya “Aku tidak tahu apa jenis” –
Jones Aqua.
Salah seorang pemikir di abad ke-17
menyebutnya dengan soal Sebuah frase Jones Aqua yang artinya adalah Aku tidak
tahu apa keindahan adalah sesuatu yang tentangnya Aku tidak tahu apa jenis
ekwah Itulah salah satu kekhasan dari wacana estetika yang membedakannya dari
wacana cabang filsafat lain yang biasanya dirumuskan dalam medium yang
sebelumnya rasional usaha untuk menggambarkan kekhasan dari keindahan sesuatu
yang menjadi inti definisional dari keindahan telah menggiring para pemikir
estetika untuk Sampai pada suatu kesimpulan salah satu Kesimpulannya adalah
bahwa apa yang membuat sesuatu itu indah haruslah dilihat dari segi wahananya
lebih tepatnya dari segi Bagaimana sang seniman berhasil mengolah wahananya
inilah yang dikenal dengan konsep kekhasan Wahana atau medium spesifik Siti
Konsep ini muncul sekitar abad ke-19 akhir khususnya dalam pemikiran para
formalis salah satunya seperti dalam seni rupa ada klippel misalnya sedangkan
dalam musik ada Edward and sleep mereka ini adalah para pemikir estetika yang
sangat menekankan kekhasan Wahana Mereka melihat dua indahnya sebuah lukisan
haruslah dilihat murni dari segi aspek formalnya.
Edward hanslick percaya
bahwa musik itu tidak seharusnya dievaluasi Berdasarkan kontennya apakah sebuah
karya musik menceritakan tentang adegan percintaan atau tentang epos sejarah
itu tidak penting buat hashlib yang penting adalah bagaimana komposisi musikal
di dalam karya musik itu, dengan demikian bentuk dan isi adalah dua hal yang
berseberangan pemikiran ini sebetulnya muncul karena dimungkinkan oleh suatu
pergerakan estetika yang muncul di awal abad 19 pergerakan itu disebut sebagai
gerakan seni untuk seni, larut borla gerakan ini antara lain dipelopori oleh penulis
teofil Gotye yang berargumen bahwa segala macam yang indah itu selalulah asing
dari kegunaan pandangan ini telah menghasilkan sebuah gerakan dalam estetika
yang disebut sebagai estetisisme kaum estetis percaya bahwa seni itu harus
dimurnikan dari segala macam unsur eksternalnya segala macam pertimbangan
tentang manfaat tentang efeknya bagi masyarakat semua itu harus dikesampingkan
dari pembicaraan tentang seni.
Mengapa Etika Tidak Ada?
Filsafat Etika itu sendiri dan juga
berkaitan dengan itu adalah konsep utamanya yaitu tindakan etis tentang yang
baik dan buruk. Arti moral dalam arti Edition tentu dalam Flam arti ini bukan
maksud saya untuk menganggap bahwa kita sebaiknya berlaku apapun yang kita
sukai melanggar moralitas melanggar hak orang lain atau melakukan kekerasan
terhadap orang lain.
Filsafat Etika Sendiri Memiliki 3 Aliran Besar. Yaitu:
- Etika deontologis atau deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan. Etika ini kadang-kadang disebut etika berbasis "kewajiban" atau "obligasi" karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang. Contoh : Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
- Etika keutamaan adalah teori etika yang berpendapat bahwa filsafat moral tidak pertama-tama berurusan dengan benar atau salahnya tindakan manusia menurut norma-norma atau prinsip-prinsip moral tertentu, melainkan dengan baik- burukya kelakuan atau watak manusia. Contoh : Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya.
- Etika konsekuensialis menilai moralitas tindakan atau keputusan berdasarakan tujuan, kegunaan, atau dampak positif yang diperoleh dari tindakan atau keputusan tersebut. Contoh : Ketika ditanya oleh orang jahat, lebih baik berbohong, karena berbohong demi kebaikan.
Komentar
Posting Komentar